The Work of The Holy Spirit


Jurnal Edisi Juli - Desember 2024

SABDA HIDUP



The Work of The Holy Spirit

(Pekerjaan Roh Kudus)

Oleh Harun Tamale


Begitu banyak kesalahpahaman tentang Pribadi dan Pekerjaan Roh Kudus di dunia keagaamaan. Jeff Asher menyebutkan lima ajaran yang tidak alkitabiah tentang Roh Kudus: a) Modalisme mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Bapa, yaitu hanya satu pribadi yang muncul dalam tiga manifestasi: Bapa, Putra dan Roh Kudus, b) Tritheisme mengajarkan bahwa ada tiga pribadi yang sejajar sebagai Allah. (Kadang diilustrasikan dengan telur: kulit, putih dan kuning, atau apel: kulit, daging dan biji – tidak Alkitabiah), c) Arianisme mengajarkan Roh Kudus hanyalah zat ilahi, yakni tidak memiliki pikiran, emosi atau kehendak, d) Anti-Arianisme mengajarkan Roh Kudus adalah malaikat yang melayani (bertentangan dengan Ibrani 1:13-14). Dia adalah pribadi, namun bukan ilahi, melainkan ciptaan, e) Monarkianisme mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah kekuatan ilahi; Ia semata-mata efek dari aktivitas ilahi (The Person and Work of The Holy Spirit).

Wayne Jackson menyebutkan tiga ajaran salah lain lagi tentang Roh Kudus: a) Menara Pengawal (Saksi Yehova) mengajarkan bahwa Roh Kudus bukan seorang pribadi, melainkan hanya suatu kekuatan aktif dahsyat (seperti sinar radar) yang keluar dari diri Allah untuk menyelesaikan kehendak-Nya yang kudus, c) Christian Science mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah “Sains Ilahi,” c) Mormon mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah suatu kekuatan “magnet” atau “listrik”, “zat cair ilahi” dan “energi yang tidak berpribadi” (False Ideas about the Holy Spirit).

Selanjutnya, Wayne Jackson menyebutkan sedikitnya tiga pendapat yang salah tentang pekerjaan Roh Kudus saat ini: a) Roh Kudus masih melakukan mukjizat, seperti “penyembuhan ilahi.,” b) Roh Kudus beroperasi langsung dalam pertobatan seseorang, c) Roh Kudus memberikan iluminasi (pencerahan) khusus kepada orang-orang tertentu (What Do You Know About the Holy Spirit). Sebagai contoh, seorang teman kursus (bahasa Inggris) di Bandar Lampung tahun 2000 percaya bahwa Roh Kudus berbisik kepadanya secara langsung


Apakah yang diajarkan Alkitab tentang Pribadi dan Pekerjaan Roh Kudus?


Siapakah Roh Kudus? Apa pekerjaan-Nya? Berdasarkan rujukan dari karya Keith Sharp berjudul Sermons on the Holy Spirit, ada sejumlah fakta alkitabiah yang diungkapkan mengenai Roh Kudus dan pekerjaan-Nya.


Roh Kudus adalah Pribadi. Alkitab menyatakan secara jelas fakta-fakta bahwa Roh Kudus memiliki kualitas-kualitas Pribadi yang hidup. Roh Kudus memiliki karakteristik seorang pribadi: a) pikiran dan pengetahuan (1 Kor. 2:11), b) kasih (Rm. 15:30), c) kehendak (1 Kor. 12:11), d) kesadaran (Kis. 13:2). Kemudian, Roh Kudus melakukan pekerjaan seorang pribadi: a) Berbicara/berkata (1 Tim. 4:1; Kis. 10:9; Mat. 10:20), b) mengajar (1 Kor. 2:13; Yoh. 14:26), c) menuntun/memimpin (Yoh. 16:13), d) melarang (Kis. 16:6-7), e) menyelidiki (1 Kor. 2:10), f) mengutus (Kis. 10:19-20), g) bersaksi (Yoh. 15:26), h) mendengar (Yoh. 16:13), i) menolong/membantu (Rom. 8:2, 26). Selanjutnya, Roh Kudus merasakan penderitaan seorang pribadi: a) berduka (Ef. 4:30), b) dihina (Ibr. 10:29), c) dibohongi (Kis. 5:3), d) dihujat (Mat. 12:32), e) ditentang (Kis. 7:51).

Roh Kudus adalah salah satu Pribadi Ilahi dari Allah yang esa. Roh Kudus bukan hanya Pribadi, tapi Dia adalah salah satu Oknum Ilahi dari Allah yang esa. Roh Kudus bukanlah Bapa, juga bukanlah Putra/Firman atau sebaliknya (Mat. 3:16-17). Roh Kudus memiliki Hakikat Ilahi yang sama seperti Bapa dan Firman (Ul. 6:4). Bahasa Ibrani dalam Ulangan 6:4 menunjukkan "keesaan", bukan "angka.” Perjanjian Baru berbicara tentang keAllahan, yaitu keadaan sebagai Allah dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 5:1-4). Roh Kudus memiliki SEMUA atribut keAllahan sama seperti Bapa dan Firman (Kisah Para Rasul 17:22-31): a) Ada dengan sendirinya (Kej. 1:1-2), b) Transenden (Kisah Para Rasul 17:24), c) Mahakuasa (Kisah Para Rasul 17:25-26; Kej. 1:2; 2:7; Ayub 27:3; 33:4), d) Mahatahu (Kisah Para Rasul 17:26; 1 Kor. 2:10-11), e) Maha Ada [Hadir di mana-mana] (Kisah Para Rasul 17:27; Maz. 139:7-10), f) Tidak terlihat atau bukan materi (Kisah Para Rasul 17:29), g) Kekal (Kisah Para Rasul 17:24, 31; Ibr. 9:14), h) Tidak berubah (Kisah Para Rasul 17:24-31).


Pekerjaan Roh Kudus. Selain Pribadi Roh Kudus, Alkitab juga menyatakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Roh Kudus. Peran Roh Kudus, sebagaimana dikatakan oleh Rex A. Turner, Sr, adalah sebagai Finisher atau Completer (penyempurna), dan Beautifier (memperindah). Dalam penciptaan, Roh Kudus memberikan energi kepada bumi yang belum berbentuk dan kosong (Kej. 1:2). Kata “mengeram [רָחַף = râchaph]” memiliki gagasan seperti unggas yang mengerami telur hingga menetas. Albert Barnes mengatakan, “Roh Kudus bekerja langsung pada unsur-unsur yang mati dan tidak harmonis, dengan menggabungkan, mengatur, dan mematangkannya ke dalam suatu keadaan yang cocok untuk menjadi tempat bagi suatu ciptaan yang baru.” Roh Kudus menghiasi langit (Ayub 26:13). Kata “menghiasi [שִׁפְרָה = shiphrâh] artinya menghiasi, mendekorasi. Dalam tafsirannya, Albert Barnes mengatakan bahwa Roh Kudus yang telah membentuk bintang-bintang yang merupakan hiasan langit yang begitu indah. Roh Kudus juga terlibat langsung dalam pembentukan manusia (Ayub 33:4, 6; bdk. Kejadian 2:7).

Dalam pewahyuan, Roh Kudus memberikan Hukum Taurat kepada Musa (Keluaran 31:18). Roh Kudus menuntun semua nabi Allah dalam menyampaikan firman. Nehemia berkata bahwa Allah “terus mengingatkan mereka dengan Roh-Mu, dengan perantaraan para nabi-Mu…” (Neh. 9:30) dan “Roh-Mu yang baik untuk mengajar mereka” (Neh. 9:20). Daud mengakui juga “Roh TUHAN berbicara melalui aku dan firman-Nya ada di lidahku” (2 Sam. 23:2). Berbagai nubuat pada zaman Perjanjian Lama tidak diprakarsai oleh manusia, tetapi oleh Roh Kudus yang membimbing orang-orang yang menyampaikan maupun yang menuliskannya (2 Petrus 1:21; bdk. Kejadian 6:3; Bilangan 11:16-17, 24-26; 1 Petrus 1:9-12; 3:18-20; 2 Petrus 1:19-21; 2:5). Wayne Jackson menyebutkan bahwa “menurut salah satu sumber, ada sekitar 1.817 nubuat dalam Alkitab, yang mencakup 8.352 ayat" (Payne 1973, 675).

Roh Kudus mengilhami pewahyuan (2 Tim. 3:16; 1 Kor. 13:10-12). Kata "inspirasi" secara harfiah berarti "dihembuskan oleh Allah" dan mengacu pada proses supranatural di mana Roh Kudus memberikan "penyingkapan misteri" kepada para penulis (Efesus 3:3-5). Proses ini dijelaskan secara lebih rinci oleh Rasul Paulus dalam 1 Korintus 2:9-15. "Misteri" itu telah dipersiapkan dan tersimpan di dalam "pikiran Allah" (ayat 9,15), yang tersembunyi dari masa ke masa dan dari generasi ke generasi (Ef. 3:9; Kol. 1:26). Misteri itu adalah Kristus (Kol. 2:2; 1:27-28; 1 Tim. 3:16). Allah "menyatakan" hal itu melalui Roh-Nya yang mengetahui dan menyelidiki "hal-hal yang tersembunyi pada Allah" (ay. 10-11). Pada gilirannya, Roh mengajarkan "hal-hal rohani" kepada para rasul dan para nabi serta para penulis Alkitab (ayat 12-13). Ayat ini menyampaikan gagasan "dihembuskan oleh Allah" yang merujuk pada "kata-kata atau perkataan" yang diajarkan oleh Roh (lih. Yohanes 14:26; 16:13; Ef. 6:19). Mereka menyingkapkan misteri dalam pemberitaan dan juga tulisan mereka (Ef. 6:19; Kol. 1:25-29; Kol. 4:3).

Dalam rencana penebusan, Roh Kudus mempersiapkan tipe-tipe dan bayang-bayang dari Kristus. Dalam kitab Ibrani dikatakan, “Roh Kudus menjelaskan bahwa selama Tabernakel bagian pertama masih berdiri… melambangkan masa sekarang… Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal baik yang akan datang, Dia melayani di Tabernakel yang lebih besar dan lebih sempurna…” (Ibr. 9:8-14; bdk. Kel. 31:1-11; 35:30-35; 2 Taw. 8:14; 29:25, 30;35:15). Roh Kudus menyatakan hubungan-Nya dengan Mesias yang akan datang, sebagaimana terlihat dalam kutipan beberapa ayat dalam kitab Yesaya ini: “Roh TUHAN akan tinggal pada-Nya” (Yes. 11:1-3), "Aku telah menaruh Roh-Ku ke atas-Nya" (Yesaya 42:1-4), “Roh-Nya telah mengutus Aku” (Yes. 48:12-16), “Roh TUHAN Allah ada padaku, karena YAHWEH telah mengurapi aku, untuk menyampaikan kabar baik” (Yes. 61:1-3).

Dalam providensia (campur tangan), Roh Kudus aktif bekerja. Menurut definisi yang diberikan oleh Wayne Jackson, providensia adalah operasi atau pekerjaan tidak langsung dari Tuhan melalui apa yang tampak sebagai fenomena alam, namun ada campur tangan ilahi dalam prosesnya. Dalam Alkitab ada beberapa contoh Roh Kudus bekerja secara providensial. Roh Kudus menggunakan orang-orang yang gagah berani untuk melaksanakan kehendak Allah terhadap musuh-musuh Israel (Hak. 14:19 - Simson; 1 Sam. 10:9-10 - Saul; 16:13-14 - Daud). Pada masa Perjanjian Lama, Roh Kudus tampaknya berperan penting dalam kebangkitan dan kejatuhan berbagai bangsa yang sesuai dengan rencana Allah (bdk. Yes. 63:10-14; Zak. 4:6). Pada misi perjalanan kedua, Paulus dan Silas dilarang oleh Roh Kudus untuk memberitakan Injil di daerah-daerah tertentu – Asia dan Bitinia (Kis. 16:6-7). Namun, Roh Kudus bekerja secara providensia demi kepentingan penginjilan yang berhasil di tempat-tempat lain (bdk. Kis. 14:27; 1 Kor. 16:9; 2 Kor. 2:12; Kol. 4:3).

Dalam kehidupan dan pelayanan Kristus begitu besar pekerjaan Roh Kudus. Yesus menjadi manusia oleh kuasa Roh Kudus dan kuasa Yang Mahatinggi (Lukas 1:35), yang dalam prosesnya Yesus dikandung dari Roh Kudus (Matius 1:18), yang lahir dari seorang anak dara, Maria (Lukas 1:34). Yesus diurapi dengan Roh Kudus (Kis. 10:38), yang terlihat ketika Roh Kudus turun dan hinggap di atas Yesus setelah keluar dari air saat pembaptisan-Nya di sungai Yordan (Yoh. 1:33; Mat. 3:16-17; Mrk. 1:9-12). Sejak pembaptisan-Nya, Yesus bekerja dengan kuasa Roh Kudus (Lukas 3:21-22; 4:1, 14, 18-21, 36; 5:17). YESUS yang penuh Roh Kudus dipimpin oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis (Luk. 4:1-2, 14; Mat. 4:1). Dalam komentarnya, Adam Clark mengatakan bahwa tindakan pertama dalam pelayanan Yesus adalah berperang melawan iblis. Dan Albert Barnes mengatakan bahwa hal ini dilakukan Yesus untuk menunjukkan kekudusan-Nya sedemikian rupa sehingga Ia tidak dapat digoda untuk meninggalkan kesetiaan-Nya kepada Allah.

Roh Kudus menyertai dan menolong Yesus dalam pekerjaan-Nya. Yesus melakukan mukjizat dengan kuasa Roh Kudus (Mat. 12:18; Yes. 42:1). Allah telah mengurapi YESUS “dengan Roh Kudus dan dengan kuasa. YESUS berjalan berkeliling melakukan kebaikan dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai oleh iblis, karena Allah [Elohim] ada bersama-Nya” (Kis. 10:36-38; Yoh. 3:2). Roh Kudus mengurapi Yesus untuk memberitakan firman (Ulangan 18:18; Yohanes 7:16; 8:28; 12:49; 14:10, 24). Roh Kudus membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Yesus dibangkitkan oleh Bapa juga dengan kuasa Roh Kudus (Rom. 1:1-5). Di hadapan Sanhedrin, Petrus dengan berani berkata, “YESUS Kristus orang Nazareth yang telah kamu salibkan dan yang telah dibangkitkan Elohim dari kematian.” (Kis. 4:10; Roma 10:9; Kol. 2:12), “Elohim telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga…” (Kis. 10:40). Kepada jemaat di Roma, Paulus berkata, “Roh Dia yang telah membangkitkan YESUS dari kematian … Dia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian…” (Roma 8:11). Petrus juga mengatakan kepada penerima suratnya, “Sebab Kristus pun telah mati satu kali untuk segala dosa, … yang dibunuh secara tubuh jasmani namun dibangkitkan oleh Roh, ...” (1 Pet. 3:18).

Dalam pelayanan para rasul, Roh Kudus pun turut bekerja. Para rasul menerima baptisan Roh Kudus yang dilakukan oleh Yesus pada hari Pentakosta (Yoh. 1:33; Mat. 3:11; Kis. 2:1-4). Yesus telah menjanjikannya kepada mereka sebelum kenaikan-Nya ke surga (Kis. 1:1-8). Mereka akan menerimanya di Yerusalem (Lukas 24:49). Bersama dengan baptisan ini, Roh Kudus memberikan karunia-karunia ajaib kepada mereka (Kis. 2:1-4, 6, 11, 43; 1 Kor. 12:1-11). Wayne Jackson mengatakan, “Para rasul menerima kuasa Roh Kudus yang “luar biasa”, yang secara kiasan disebut sebagai “baptisan” (Mat. 3:11b; Kis. 1:5; 2:4). Fenomena ini terbatas pada para rasul (dengan cara yang khusus), meskipun manifestasi tertentu juga diberikan kepada keluarga Kornelius sebagai cara untuk mengesahkan persetujuan ilahi atas orang-orang bukan Yahudi pertama yang masuk ke dalam gereja (Kisah Para Rasul 10:1-11:18). Para Rasul diutus dengan tanda-tanda (Kisah Para Rasul 2:42-43). Roh Kudus diutus menjadi Penghibur atau Penolong bagi para rasul (Yoh. 14:16, 26), aga mereka menerima seluruh kebenaran Injil (Yoh. 14:26; 16:13-15). Mereka menerima, menyatakan, dan sebagian menulis seluruh kebenaran Injil (Ef. 1:1-7), yang telah disampaikan sekali untuk semua (Yud. 3), yang tidak dapat diubah (Gal. 1:6-9), dan yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan rohani orang Kristen (2 Tim. 3:16-17; 2 Pet. 1:3-4). Roh Kudus menolong mereka untuk bersaksi tentang Kristus (Yoh. 15:26-27; Kis. 2:22-42) dan untuk menubuatkan hal-hal yang akan datang (Yoh. 16:13; 2 Tes. 2:1-4; 2 Pet. 3:1-10). Pemberitaan dan kesaksian mereka diteguhkan dengan tanda-tanda (Mrk. 16:17-20; Ibr. 2:1-4). Selain rasul-rasul, Roh Kudus juga mengaruniakan karunia-karunia ajaib kepada orang-orang Kristen abad pertama melalui penumpangan tangan para rasul (Kisah Para Rasul 8:17; 19:6; I Timotius 4:14; bdk. Efesus 6:20; II Korintus 5:20; 1 Kor. 12:1-11).

Dalam pertobatan orang berdosa, Roh Kudus menuntun orang-orang berdosa kepada pertobatan melalui Injil (Yoh. 3:5-8). Ada contoh-contoh di dalam catatan Perjanjian Baru, di antaranya dalam pertobatan sida-sida dari Etiopia, Roh Kudus menuntun sida-sida melalui pemberitaan Filipus (Kis. 8:29-38), dalam pertobatan Lidia dari Tiatira di Filipi, Roh Kudus “membuka hati” Lidia melalui pemberitaan rasul Paulus (Kis. 16:13-15). Paulus mengatakan bahwa meterai kepemilikan Allah atas orang-orang yang taat kepada Injil adalah Roh Kudus (Ef. 1:13-14). Tentu saja, Roh Kudus juga menggunakan Injil untuk menuntun orang berdosa kepada pertobatan saat ini (Mat. 28:19; Kis. 10:34-35; 2 Yoh. 2).

Dalam kehidupan orang Kristen, Roh Kudus bekerja bahkan hingga saat ini. Pada abad pertama, Roh kudus memberikan karunia-karunia ajaib kepada orang-orang Kristen tertentu yang dikehendaki-Nya (1 Kor. 12:8-11). Karunia-karunia ini diberikan melalui penumpangan tangan para Rasul (Kisah Para Rasul 8:15-18; 1 Timotius 4:14; Ibrani 6:2; 2 Timotius 1:6). Tidak semua orang Kristen memiliki karunia yang sama, dan tidak semua menerima karunia-karunia ajaib ini (1 Korintus 12; Roma 12:5-8; bdk. 1:11). Alasan pemberian karunia-karunia ajaib adalah untuk menyingkapkan misteri (Yohanes 14:26; 16:12-13), untuk memfasilitasi wahyu ke dalam format tertulis (Efesus 3:1-6), untuk menyediakan dasar pembangunan yang memadai bagi gereja-gereja mula-mula (Efesus 4:8-14;1 Korintus 12:27-31), dan untuk meneguhkan kebenaran para Rasul dan para nabi (Efesus 3:5; 1 Petrus 1:12). Karunia-karunia ajaib ini tidak dijanjikan kepada gereja untuk berlaku selamanya (1 Kor. 13:8-13).

Roh Kudus membantu orang Kristen dalam berdoa (Rm. 8:26-27). Bob Winton mengartikan kata “kelemahan” merujuk pada “ketidakmampuan untuk berdoa sebagaimana mestinya” atau “ kurang mengetahui hal-hal yang harus kita doakan” (Winton, Romans, p. 151, pdf). Kadang-kadang, hati kita penuh dengan rasa sakit, kecewa, dan putusasa sehingga kita tidak dapat mengekspresikan kebutuhan kita dalam doa dengan pikiran yang jernih. Roh Kudus bersyafaat bagi orang Kristen, dengan mengambil artikulasi yang salah ucap atau tidak tepat dan menyampaikannya kepada Allah (Bapa). Selanjutnya, Bob Winton mengutip sebuah sumber yang mengatakan, “Roh Kudus menolong kita dalam keluhan-keluhan kita, karena Ia memahami kebutuhan dan kerinduan kita dan dapat memberitahukannya kepada Allah” (Whiteside, hal. 186). Perlu diingat bahwa tindakan Roh Kudus tidak meniadakan pekerjaan-Nya dalam menuntun orang berdosa yang hanya dalam dan melalui firman Allah yang merupakan pedang-Nya (Ef. 6:17; Ibr. 4:12; Kis. 2:37). Ada yang berpendapat bahwa ayat ini (Rm. 8:26-27) hanya berlaku bagi orang Kristen abad pertama (bdk. Mat. 6:9-13). Namun, apa bedanya jika ada, hal ini dengan pernyataan Alkitab bahwa Kristus adalah satu-satunya pengantara antara manusia dan Allah (1 Timotius 2:5)? Hanya ada satu Pengantara (Kristus); tetapi siapa pun dapat menjadi pengantara (untuk memohon bagi orang lain). Setiap kali kita berdoa untuk seseorang, kita bersyafaat untuk mereka kepada Allah. Tetapi hanya Kristus yang berdiri di antara manusia dan Allah (1 Timotius 2:5). Roh Kudus telah menyediakan semua informasi yang kita butuhkan, sehubungan dengan doa, di dalam Firman yang diilhami.

Roh Kudus tinggal dalam orang Kristen (Rom. 8:11; I Kor. 6:19; 2 Tim. 1:14), tetapi bagaimana Dia tinggal? Alkitab menyatakan bahwa Bapa ada di dalam Yesus dan Yesus ada di dalam Bapa (Yohanes 14:10-11), yang menekankan hubungan (Yohanes 5:19-20; 7:16-18; 8:28-29; Yohanes 10:37-38; 12:44-46). Demikian juga Allah tinggal di dalam orang Kristen (2 Kor. 6:16; 1 Yoh. 4:12, 15). Murid-murid ada di dalam Yesus dan Yesus ada di dalam murid-murid (Yohanes 14:20), yang menekankan hubungan (Yohanes 14:15, 21-24; 17:21-26; 1 Yohanes 2:3-6; 4:1-15). Kristus juga tinggal di dalam orang Kristen (Ef. 3:17; Kol. 1:27; Yoh. 14:23) sebagaimana Roh tinggal di dalam orang Kristen dan orang Kristen hidup dalam Roh Kudus (Rm. 8:9, 11), yang semuanya menekankan hubungan berdasarkan kasih, iman dan ketaatan orang benar (Rm. 8:10), yang memikirkan hal-hal dari Roh (Rm. 8:5), dan hidup menurut Roh (Rm. 8:5, 9). Memiliki Roh Kristus berarti seorang Kristen adalah milik Kristus dan Kristus di dalam dia (Rm. 8:9, 10).

Roh Kudus akan membangkitkan orang percaya (Rm. 8:11). Ada pandangan yang mengatakan bahwa dalam ayat ini Paulus membicarakan tubuh orang percaya yang pada akhirnya akan dibangkitkan dari antara orang mati dengan perantaraan Roh Kudus, seperti yang juga terjadi pada kebangkitan Yesus.

Hal terakhir yang penting untuk kita ingat adalah bahwa Roh Kudus tidak lagi melakukan mukjizat, beroperasi langsung, dan memberikan iluminasi khusus seperti yang dipercaya sebagian orang, tetapi Roh hanya bekerja melalui firman tertulis yang diilhami saja saat ini.


Referensi:

  1. Jeff Asher, The Person and Work of the Holy Spirit, pdf dari www.padfield.com.
  2. Keith Sharp, Sermons on the Holy Spirit, pdf dari www.padfield.com.
  3. Wayne Jackson, False Ideas About the Holy Spirit dari website https://christiancourier.com/articles/false-ideas-about-the-holy-spirit.
  4. Wayne Jackson, What Do You Know of the Holy Spirit? dari website https://christiancourier.com/articles/what-do-you-know-about-the-holy-spirit
  5. Rex A. Turner, Sr, Biblical Theology—Fundamentals of the Faith, Edisi Revisi, pdf., 2008.
  6. Albert Barnes, Komentar Ayub 26:13 dalam e-Sword.13, 2000-2021.
  7. Adam Clark, Komentar Matius 4:1 dalam e-Sword.13, 2000-2021.
  8. Bob Winton, Romans, pdf.
  9. Sebuah Studi Tentang Roh Kudus, Alex Daniel.

Baca Selanjutnya The Christian and Law of The Land