Apa yang Diajarkan Alkitab tentang Malaikat
APA YANG DIAJARKAN ALKITAB TENTANG MALAIKAT
Oleh Alex Daniel, A.A., S.Th., M.B.S., Th.D.
PENDAHULUAN
Banyak sekali mitos tentang malaikat. Malaikat sering digambarkan sebagai mahluk yang mempunyai sayap dan berwarna putih. Ada orang percaya bahwa jumlah malaikat utama ada 12, diantaranya ada malaikat pencabut nyawa, pencatat kebaikan, peniup sangkakala dan lain sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita mendengar orang berbicara tentang malaikat pelindung dan malaikat penolong.
Pada zaman pertengahan (middle age) banyak distorsi paham yang muncul berhubungan dengan malaikat ini. Beberapa kaum terpelajar berdebat tentang berapa jumlah malaikat dapat berdiri di dalam sebuah lubang jarum. Beberapa orang ingin tahu apakah malaikat itu dapat berada di dua tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
Saya percaya bahwa manusia ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang penghuni surga ini. Kita tidak akan berspekulasi tentang subjek ini, seperti yang dilakukan oleh penulis-penulis lain, melainkan akan tetap berpegang pada informasi yang kita dapat dari Alkitab yang diilhamkam oleh Allah.
FAKTA-FAKTA TENTANG MALAIKAT
Kata malaikat atau “angel” dalam Alkitab bahasa Inggris terdapat 300 kali. Kata “malak” dalam bahasa Ibrani terdapat 108 kali dalam Perjanjian Lama, sedangkan kata “angellos” dalam bahasa Yunani terdapat 186 kali dalam Perjanjian Baru. Menurut John Stacy, kata malaikat berasal dari bahasa Yunani “anggelos” yang berarti “a messenger” atau seorang utusan. Walaupun kadang-kadang kata ini ditujukan kepada utusan manusia (Habakuk 1:13 dan Lukas 7:24) namun penggunaan yang umum ditujukan kepada utusan surgawi (1979:4)
Siapakah malaikat itu? Herbert Lockyer mengatakan, “Kata itu umumnya dipakai di dalam Alkitab untuk mengatakan mahluk super yang tinggal di surga yang berfungsi sebagai agen yang tidak kelihatan yang menjalankan kehendak Allah” (1984:437). Millard J. Erickson mendefinisikan malaikat sebagai berikut: “Yang kita maksudkan dengan malaikat adalah mahluk spritual yang diciptakan oleh Allah lebih tinggi dari pada manusia, sebagian diantaranya masih setia mematuhi Allah dan melaksanakan kehendaknya dan sebagian lagi tidak taat, kehilangan kondisi suci mereka dan melawan serta menghalangi pekerjaan Allah” (1986:439).
Sebutan-sebutan lain untuk malaikat adalah “anak-anak Allah” (Kejadian 6:2-4; Ayub 1:6; 2:1) “Penghuni surgawi (Mazmur 29:1; 89:7); “Jemaah orang-orang kudus” (Mazmur 89:6; 8; Daniel 4:13) “Bala Tentara Surga” (Lukas 2:13).
Asal-usul malaikat. Alkitab menyatakan bahwa malaikat itu diciptakan. Mazmur 148:2 mengatakan, “Pujilah Dia hai segala malaikatNya, pujilah Dia hai segala tentaraNya.” Sekarang kita baca Mazmur 148:5, “Baiklah semuanya memuji nama Tuhan, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.” Rasul Paulus dalam berbicara tentang Yesus mengatakan, “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (Kolose 1:16). Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas kita dapat menyimpulkan bahwa malaikat itu diciptakan dan tidak kekal, walaupun mereka tidak mati namun mereka memiliki awal.
Kapan malaikat diciptakan? Banyak sarjana Alkitab yang merujuk ke Kejadian 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Mereka percaya bahwa dalam kata “langit” atau heavens (Inggris) termasuk penciptaan malaikat. John Stacy merujuk kepada kitab Ayub 38:4-7 yang berbunyi, “Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? -- Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?” Sebagai indikasi bahwa malaikat diciptakan paling tidak sebelum Allah menciptakan dunia, sebab mereka saksi kepada penciptaan dunia (1979:5).
Malaikat lebih rendah dari pada Yesus. Penulis Ibrani membandingkan Tuhan Yesus dengan malaikat sebagai berikut, “Jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepadanya jauh lebih istimewa dari pada nama mereka” (Ibrani 1:4). Lebih jauh penulis mengatakan bahwa Kristus lebih besar dari pada malaikat, “Lagi pula, ketika Ia membawa AnakNya yang sulung ke dunia, Ia berkata, Semua malaikat Allah harus menyembah Dia” (Ibrani 1:6).
Meskipun malaikat lebih rendah dari pada Yesus, namun mereka lebih tinggi dari pada manusia. Ibrani 2:7 mengatakan, “Namun Engkau telah membuatnya sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat .....” Walaupun malaikat lebih tinggi dari manusia, kita tidak boleh menyembah mereka. Paulus menulis, “Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat ....” (Kolose 2:18). Yohanes mengatakan bahwa kita tidak boleh menyembah malaikat (Wahyu 19:10; 22:8, 9).
Malaikat dapat berbuat dosa. 2 Petrus 2:4 mengatakan “Sebab Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa ...” Malaikat diciptakan dengan kebebasan memilih, maka itu ada di antara mereka yang memilih untuk melawan kehendak Allah dan akibatnya jatuh ke dalam dosa. Yudas 1:6 mengatakan, “Juga malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka melainkan meninggalkan tempat kediaman mereka, ditahanNya dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar.” Sebagai akibat dari dosa malaikat-malaikat tersebut, mereka akan masuk neraka bersama setan pemimpin mereka (Matius 25:41).
Berapakah jumlah malaikat? Yesus dapat memanggil 12 pasukan malaikat untuk melepaskannya di Taman Getsemani (Matius 26:53). Menurut Stacy 12 pasukan malaikat sama dengan 72.000 malaikat (1979:6). Lukas 2:13 menyatakan tentang sejumlah besar bala tentara surga. Penulis Ibrani mengatakan tentang beribu-ribu malaikat (Ibrani 12:22). Yohanes mengatakan dalam Wahyu 5:11, tentang jumlah mereka beratus-ratus ribu dan berjuta-juta. Berapa jumlah mereka seluruhnya? Kita tidak mengetahuinya dengan pasti.
Malaikat tidak menikah. Yesus mengatakan di dalam Matius 22:30 bahwa pada waktu kebangkitan kita tidak akan kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga. Oleh karena mereka tidak menikah maka mereka tidak ber-reproduksi. Lukas 20:36 - mereka tidak dapat mati, maka jumlah mereka selalu sama.
Malaikat adalah mahluk roh yang dikirim untuk melayani orang yang akan mewarisi keselamatan (Ibrani 1:14) walaupun mereka roh-roh, mereka memiliki tubuh. Paulus mengatakan ada bermacam-macam tubuh, “ada tubuh surgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh surgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi” (1 Korintus 15:40). Ada pula tubuh rohaniah (1 Korintus 15:44). Apakah mereka mempunyai sayap? Bukti-bukti Alkitab tentang itu sangat sedikit (lihat Yesaya 6:2; Daniel 9:21; 1 Raja 6:24; Wahyu 14:6). Malaikat selalu menampakkan diri dalam rupa manusia dengan pengecualian serafim dan kerubim, mahluk hidup dan tua-tua, malaikat menampakkan diri sebagai manusia dengan penampakkan yang mempesona. Hakim-hakim 13:6 mengatakan, “.... telah datang kepadaku seorang suruhan Allah, rupanya seperti rupa malaikat Allah, amat hebat ....” Para wanita di kubur Yesus melihat dua orang yang berpakaian yang berkilau-kilauan (Lukas 24:4). Keterangan yang paling lengkap tentang penampakkan malaikat terdapat dalam Daniel 10:5, 6: “Kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas. Tubuhnya seperti permata Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh yang menyala-nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap, dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak.”
PEMBAGIAN MALAIKAT
Ada banyak jenis malaikat yang dipakai Allah untuk melaksanakan kehendakNya. Saya ingin mendiskusikan pembagian malaikat atau ranking malaikat yang kita ketahui dari ayat-ayat Alkitab.
Pertama adalah malaikat Tuhan (malaikat Yehovah). Kita mulai dengan membaca Kejadian 16:7-10: “Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku." Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya." Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." Lebih jauh kita membaca Kejadian 18:1, 2: “Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah.” (Lihat juga Kejadian 18:10, 13, 22, 26-30) tambahan kepada ayat-ayat tersebut adalah Kejadian 19:1: “Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah.”
Kita mengetahui dari ayat-ayat tadi bahwa dua dari tiga orang yang datang kepada Abraham adalah malaikat, siapakah yang seorang lagi? Siapakah malaikat Tuhan dalam teks ini? Banyak orang percaya bahwa Dia adalah Kristus dalam bentuk “Theophany”. Kata Theophany berarti manisfestasi Allah yang kelihatan dalam bentuk lain. Saya percaya malaikat Tuhan ini adalah Yesus sebelum inkarnasi. Tuhan Yesus sudah aktif dalam sejarah Perjanjian Lama (1 Korintus 10:1-4; Yohanes 8:56-58). Ini bukan berarti bahwa Yesus adalah malaikat, melainkan Dia menampakkan diri dalam bentuk malaikat Tuhan.
Berikutnya adalah Kerub (jamak: Kerubium). Menurut kamus Alkitab yang terbit bersama-sama dengan Alkitab terjemahan baru L.A.I. disebut sebagai “Mahluk surgawi yang bersayap.” Mereka menjaga firdaus (Kejadian 3:24) mendukung kendaraan tahta kemuliaan Tuhan (Yehezkiel 9:3; 10:1) di atas tutup pendamaian tabut perjanjian terdapat dua kerub (Keluaran 25:18-20). Karena itu timbullah sebutan “Tuhan yang bersemayam di atas para kerub” (1 Samuel 4:4). Ada beberapa pendapat bahwa mahluk hidup yang disebut dalam Wahyu adalah para kerub ini.
Seraf (jamak serafim) adalah mahluk-mahluk surgawi yang berada di sekeliling tahta Allah. Mereka hanya disebutkan satu kali dalam Alkitab yaitu dalam Yesaya 6:2, 6: “Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.” Edward P. Myers mengatakan bahwa, “tugas para serafim ada dua hal; (1) Memuji Allah; (2) Agen Allah untuk menyucikan umatNya” (1990:26).
Mikhael, malaikat khusus ini mempunyai pelayanan yang unik dari pada malaikat-malaikat lain yang disebutkan dalam Alkitab; (1) Dia disebut pemimpin malaikat dalam Yudas 9 dan dalam 1 Tesalonika 4:16, dia akan menyertai dan akan mengumumkan kedatangan Yesus yang kedua kali; (2) Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan setan dan malaikat-malaikatnya (Wahyu 12:7-9); (3) Mikhael datang untuk menolong malaikat yang dikirim oleh Allah kepada Daniel tetapi tertahan selama 21 hari oleh pemimpin Persia (Daniel 10:1-14). Mikhael digambarkan sebagai pelindung umat Allah (Daniel 12:1).
Gabriel, adalah salah seorang malaikat utama yang memiliki pelayanan khusus bagi Allah; (1) Ia menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21) dan ia juga diutus kepada Zakharia untuk mengumumkan kelahiran Yohanes (Lukas 1:11-20). Gabriel juga berpartisipasi dalam mengumumkan kelahiran Yesus Kristus (Lukas 1:26-28).
Terakhir adalah malaikat-malaikat biasa (ordinary angels). Edward P. Myers mengatakan bahwa “kelompok ini biasanya disebut ‘malaikat’ atau malaikat-malaikat mereka ini memiliki berbagai tugas” (1990:29). Sebegitu jauh yang kita ketahui segala aktifitas malaikat yang bukan fungsi dari malaikat-malaikat khusus akan jatuh pada kelompok malaikat biasa. Salah satu contoh adalah yang terdapat dalam 2 Raja 2:11, 12, yaitu menjalankan kereta berapi dan kuda berapi yang membawa Elia ke surga. Dalam 2 Raja 6:17, 18, kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. Tugas yang lain lagi adalah mengumpulkan orang-orang pilihan pada hari penghakiman (Matius 13:36-43). Mereka juga berfungsi sebagai roh yang melayani orang-orang kudus (Ibrani 1:14). Mereka menyembah dan memuji Allah (Wahyu 5:11). Inilah contoh-contoh dari pekerjaan malaikat biasa (1990:24).
AKTIFITAS MALAIKAT
Dari awal sampai akhir dari Alkitab kita menemukan banyak kesaksian tentang keberadaan malaikat. Keberadaan mereka tidak dapat kita sangkal, kecuali kita menyangkal Alkitab sebagai firman Allah yang diilhamkan. Tetapi pertanyaannya adalah, “Apakah yang dilakukan oleh para malaikat?” Apakah aktifitas mereka? Jawabannya sebagian telah kita bahas sebelumnya pada pembagian atau penggolongan malaikat, tetapi marilah kita perluas lagi.
Malaikat memainkan peranan dalam keselamatan. Yesus mengajarkan dalam Lukas 15:10: “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." Dalam pertobatan sida-sida dari Etiopia, malaikat mempertemukan dia dengan Filipus: Perhatikan Kisah Rasul 8:26: “Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.” Dari ayat ini kita mengetahui bahwa malaikat tidak bekerja dalam hati orang Etiopia ini secara ajaib. Alasannya sederhana saja karena kita memiliki harta itu (Injil) dalam bejana tanah liat (manusia) (2 Korintus 4:7).
Malaikat juga memainkan peran dalam pertobatan Kornelius. Perhatikan Kisah Rasul 10:1-5: “Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!" Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau. Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus.” Sekali lagi kita tidak melihat malaikat bekerja secara ajaib pada Kornelius. Dia hanya berperan dalam mempertemukan prospek (Kornelius) dengan Petrus (penginjil). Dalam kedua kasus di atas malaikat tidak bertindak secara mujizat walaupun masa itu mujizat masih berlaku. Mengapa? Karena Allah menginginkan orang untuk mendengar Injil dan mentaatinya. Paulus mengatakan bahwa Injil itu adalah kuasa Allah untuk menyelamatkan, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (Roma 1:16).
Malaikat juga terlibat dalam menyembah Allah. Mazmur 148:2, “Pujilah Dia hai segala malaikatNya, pujilah Dia hai segala tentaraNya.” Pastilah malaikat-malaikat Allah sangat banyak terlibat dalam memuja namaNya. Dengarkan serafim dalam Yesaya 6:3: “Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Malaikat memuji Allah terus menerus (Wahyu 4:8). Ibrani 1:6 menyatakan, “.... semua malaikat Allah harus menyembah Dia.”
Malaikat berperan dalam kehidupan Kristus. (1) Malaikat mengumumkan kelahiran Kristus kepada Yusuf, “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (Matius 1:20). Malaikat mengumumkan kelahiran Yesus kepada Maria, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau namai Dia Yesus” (Lukas 1:31). Kelahiran Yesus diumumkan kepada para gembala oleh malaikat (Lukas 2:8-11). Tidak lama setelah kelahiran Yesus seorang malaikat menampakkan diri kepada Yusuf untuk mengungsi ke Mesir untuk melindungi bayi itu dari kemarahan Herodes (Matius 2:13); (2) Setelah pencobaan di padang gurun Yesus dilayani oleh malaikat (Matius 4:11); (3) Ketika Yesus berdoa di Taman Getsemani malaikat menampakkan diri untuk menguatkan Dia (Lukas 22:43); (4) Seorang malaikat menggulingkan batu yang menutup kubur Yesus. Malaikat ini mengumumkan bahwa Yesus sudah bangkit (Matius 28:1, 2, 6); (5) Yesus bersama-sama dengan rasul-rasul selama 40 hari setelah kebangkitanNya, kemudian Dia naik ke surga. Dua malaikat berdiri dekat rasul-rasul yang sedang memandang Yesus naik ke surga; (6) Malaikat-malaikat akan menyertai Yesus pada kedatanganNya yang kedua kali (Matius 25:31; 1 Tesalonika 4:16).
Malaikat dipakai Allah untuk menghukum bangsa-bangsa. Dalam Kejadian 19:13 malaikat memberitahu Lot bahwa mereka dikirim untuk membinasakan Sodom. Allah mengirim “pemusnah ke Mesir” (Keluaran 12:23). Pemusnah ini dalam pandangan saya adalah malaikat maut. Dalam 2 Samuel 24:15-16 kita mengetahui bahwa malaikat membunuh 70.000 orang dari Dan sampai Bersyeba. Dalam 2 Raja 19:35 malaikat Tuhan membunuh 185.000 tentara Asyur dalam satu malam. Allah menggunakan malaikat untuk membunuh Herodes (Kisah Rasul 12:23).
Malaikat dipakai Allah untuk melindungi umatNya. Orang-orang Sodom yang secara seksual sudah rusak dibutakan matanya oleh malaikat untuk melindungi keluarga Lot (Kejadian 19:11). Seorang malaikat mendesak Lot dan keluarganya untuk meninggalkan Sodom (Kejadian 14:15). Tiga orang Ibrani dilindungi dari dapur api oleh malaikat (Daniel 3:28). Daniel menyatakan bahwa Allah mengirim malaikatNya dan menutup mulut singa (Daniel 6:22). Petrus dilepaskan dari penjara oleh seorang malaikat (Kisah Rasul 5:19; 12:7, 11). Dalam Kisah Rasul 27:23-25 Paulus menyatakan, “Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.”
Mazmur 34:8 menyatakan, “Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka” Mazmur 91:11, “Sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” Berbicara tentang anak kecil, Yesus mengatakan, “....ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah BapaKu yang di surga” (Matius 18:10). Bagaimanakah malaikat itu menolong dan melindungi orang percaya? Malaikat tidak bekerja secara independent dari Allah dengan cara mujizat. Kita perlu tahu bahwa bukanlah apa yang dilakukan malaikat kepada kita, melainkan apa yang dilakukannya untuk kita. Fungsi malaikat-malaikat terutama bukanlah untuk menjaga (Ibrani 1:14). Tetapi saya percaya dengan cara providensial Allah menggunakan malaikat-malaikat untuk melindungi kita.
Ada indikasi bahwa malaikat mengantar orang mati ke Hades (dunia orang mati). Ketika Lazarus mati dia dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham (Lukas 16:22).
Masih banyak lagi aktifitas-aktifitas malaikat yang ditulis dalam Alkitab seperti memberikan hukum Taurat (Kisah Rasul 7:53), mengartikan kehendak Allah kepada manusia (Ayub 33:23; Daniel 10:5, 11; Zakharia 1:9; Daniel 7:16).
KESIMPULAN
Tentulah masih banyak ruangan diperlukan untuk mempelajari malaikat. Banyak orang yang mengatakan bahwa mempelajari malaikat tidaklah penting saat ini. Ini tidaklah benar. Marilah kita bersyukur kepada Allah atas apa yang telah dilakukan oleh malaikat-malaikatNya. Ketika kita memperhatikan tindakan-tindakan malaikat, maka kita merasakan kebaikan Allah kepada kita.
Pustaka Acuan:
- Stacy John, Citizen of Eternity Sermon on Angels, Demons and Satan, Stacy Publications, Rutherford, 1979
- Lockyer Herbert, Everything Jesus Taught, New York: Herper and Row Publisher, 1984.
- Erickson J. Millard, Christian Theology, Grand Rapids, Baker Book House, 1986.
- Myers P. Edward Phd., A Study of Angels Systematic Bible Doctrines, Howard Book House, 1990.
- Alkitab Terjemahan Baru, terbitan L.A.I., 1997.