Pasal Empat: Alkitab



Pasal Empat: Alkitab

Dunia ini penuh dengan buku tetapi hanya satu buku yang berasal dari surga. Buku itu adalah Alkitab, firman Allah yang diilhami.

Alkitab sebenarnya bukan hanya satu buku. Sebaliknya, Alkitab adalah kumpulan dari 66 kitab—39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru. Kitab-kitab ini ditulis oleh sekitar 40 penulis selama periode kurang lebih 1600 tahun.

Para penulis Alkitab ini menulis karena mereka digerakkan oleh Roh Kudus (2 Petrus 1:21). Mereka tidak menulis dengan kata-kata hikmat manusia tetapi kata-kata yang diajarkan secara ilahi (1 Korintus 2:13).


Kitab-Kitab Perjanjian Lama dan Pembagiannya

Lima Kitab Hukum

Kejadian. Kata ini berarti "permulaan". Kitab ini menceritakan kisah penciptaan (pasal 1-2); kejatuhan manusia dan akibatnya (pasal 3-5); air bah, penghakiman Allah atas manusia dan permulaan baru manusia (pasal 6-11); dan permulaan bangsa Yahudi: Abraham (pasal 12-25), Ishak dan Yakub (pasal 25-36), dan Yusuf (pasal 37-50).

Keluaran. Kata itu berarti "keberangkatan" atau "keluar". Kitab ini dinamakan demikian karena peristiwa utama yang dicatat di dalamnya—keberangkatan [keluarnya] bangsa Israel dari Mesir. Kitab ini menceritakan kondisi perbudakan orang Israel (pasal 1); kelahiran, pendidikan dan panggilan Musa (pasal 2-4); sepuluh tulah atas orang Mesir (pasal 5-11); Paskah dan pembebasan ajaib orang Israel (pasal 12-15); pemberian Hukum di Gunung Sinai (pasal 16-34); dan pembangunan Tabernakel [kemah suci] (pasal 35-40).

Imamat. Kitab ini dinamakan demikian karena berisi hukum-hukum yang berkaitan dengan para imam Lewi. Kitab ini memberikan kualifikasi dan tugas imam dan menghubungkan hukum kurban dengan persembahan, hari raya, moral, ketahiran, makanan, nazar, dll.

Bilangan. Nama kitab ini mencerminkan dua sensus yang dilakukan terhadap Israel (pasal 1-4 dan pasal 26), satu di awal pengembaraan di padang gurun dan yang lainnya di akhir pengembaraan selama empat puluh tahun. Bilangan menyatakan organisasi Israel (pasal 1-10); pengembaraan di padang gurun (pasal 10-21); dan instruksi serta persiapan untuk memasuki tanah Kanaan (pasal 22-36).

Ulangan. Nama kitab ini berarti "hukum kedua" (lih. 5:1-3; 12:32). Musa mengulas sejarah generasi Israel yang lalu (pasal 1-3); menasihati generasi saat ini untuk patuh (pasal 4); mengulangi hukum Taurat (pasal 5-11); memberikan beberapa peraturan baru untuk kehidupan di Kanaan (pasal 12-28); dan menugaskan Yosua untuk menggantikannya karena kitab ini mencatat kematian Musa dan penguburannya oleh Allah (pasal 29-34). 

Dua Belas Kitab Sejarah

Yosua. Buku ini menyandang nama tokoh utamanya. Di bawah Yosua, orang Israel menyeberangi Sungai Yordan (pasal 1-4); mengalahkan bangsa-bangsa Kanaan (pasal 5-12); dan membagi tanah Kanaan di antara suku-suku Israel (pasal 13-22). Dua pasal terakhir berisi pidato perpisahan dan kematian Yosua (pasal 23-24).

Hakim-hakim. Kitab ini menceritakan sejarah Israel di bawah pemerintahan Allah oleh orang-orang yang dikenal sebagai hakim. Dimulai dari Yosua dan diakhiri oleh Samuel, seluruhnya ada enam belas hakim. Kitab ini mengungkapkan sejarah tiga belas hakim dari mereka: Otniel, Ehud, Shamgar, Deborah (dengan bantuan Barak), Gideon, Abimelekh, Tola, Yair, Yefta, Ibzan, Elon, Abdon, dan Samson. Kitab ini menceritakan bagaimana enam kali selama periode para hakim Israel murtad, ditindas, bertobat dan dibebaskan.

Rut. Kitab ini adalah kisah cinta kehidupan yang indah di antara orang-orang Yahudi. Naomi dan suami serta kedua putranya melakukan perjalanan ke Moab di mana kedua putranya menikah. Setelah ketiga laki-laki itu mati, Naomi kembali ke Betlehem membawa Rut, salah satu menantu perempuannya, bersamanya (lih. 1:16-18) di mana Rut menikahi Boas yang membuatnya menjadi nenek Daud yang melalui garis keturunannya Yesus dilahir.

1 dan 2 Samuel. Kedua kitab ini menceritakan tentang perubahan pemerintahan Israel dari hakim menjadi raja. Eli dan Samuel adalah dua hakim terakhir. Orang-orang menginginkan seorang raja (lih. 1 Samuel 8). Pemerintahan dua raja pertama Israel, Saul dan Daud, dimuat dalam kitab-kitab ini.

1 dan 2 Raja-raja. Kedua kitab ini mengambil tempat di akhir 2 Samuel. Keduanya memberikan catatan sejarah pemerintahan Salomo, kebodohan Rehobeam dan bagaimana hal itu memecah belah Israel, dan sejarah kerajaan yang terbagi hingga pembuangan mereka.

1 dan 2 Tawarikh. Kedua kitab ini sejajar dengan 2 Samuel dan 1 dan 2 Raja-raja. Sembilan pasal pertama I Tawarikh memberikan silsilah dari Adam hingga akhir pembuangan di Babel. Selebihnya dari kedua kitab ini menyajikan pandangan yang luas tentang sejarah yang berkaitan dengan suku Yehuda. 

Ezra. Ezra adalah seorang imam dan ahli kitab [Taurat]. Kitab ini adalah catatan tentang kembalinya orang-orang Yahudi ke Yerusalem dari penawanan mereka di Babel, pembangunan kembali Bait Allah, dan pemulihan ibadah kepada Allah (lih. Ezra 7:10; Nehemia 8:1-3). 

Nehemia. Isi Nehemia dan Ezra saling tumpang tindih tetapi kitab ini lebih khusus menceritakan tentang pembangunan kembali tembok Yerusalem, sebuah tugas yang diselesaikan dalam 52 hari (lih. 6:15). Rahasia keberhasilan mereka ditemukan dalam 4:6 dan 16:23.

Ester. Kitab ini menyandang nama seorang gadis Yahudi. Dia menjadi ratu kerajaan Persia dan Mordekai, pamannya, menjadi perdana menteri yang mungkin membuka jalan bagi pekerjaan Nehemia dan Ezra. Meskipun nama Tuhan tidak muncul dalam kitab ini, namun kitab Ester, lebih dari kitab lain mana pun di dalam Alkitab, menunjukkan pemeliharaan Tuhan.

Lima Kitab Puisi

Ayub. Tema sentral kitab ini adalah masalah penderitaan. Ayub adalah “orang yang saleh dan jujur” (1:8; 2:3) yang diizinkan Allah untuk digoda oleh Setan dengan mengambil semua miliknya dan menimpanya dengan penderitaan fisik yang luar biasa (1:9-19; 2:4-8). Dalam semua ini, Ayub tidak berbuat dosa (1:22; 2:10). Menyusul percakapan silih berganti antara Ayub dan ketiga temannya—Elifas, Bildad, dan Zofar—yang menghabiskan sebagian besar kitab (pasal 4-31) dan disertasi Elihu, seorang pemuda yang telah mendengarkan (pasal 32 - 37), Tuhan menjawab Ayub dan membenarkannya (pasal 38-41). Harta, keluarga, dan kesehatan Ayub dipulihkan (pasal 42). 

Mazmur. Kitab ini merupakan kumpulan 150 puisi dan nyanyian Daud, bani Korah, Asaf, Salomo dan lainnya yang digunakan dalam ibadah kepada Allah. Daud menulis sekitar setengahnya. 

Amsal. “Amsal adalah perkataan pendek, penuh arti, aksiomatis, kehidupan sebagai antitesis atau perbandingan” (Halley’s Bible Handbook, hal. 269). Kitab ini adalah kumpulan dari sekitar 900 amsal tentang topik-topik seperti kesederhanaan, kebenaran, keadilan, kemurnian, kebijaksanaan, kehati-hatian, kerajinan, dosa, dll. Sebagian besar ditulis oleh Salomo. 

Pengkhotbah. Nama kitab ini berarti "pengkhotbah" atau "guru". Meskipun penulisnya tidak disebutkan namanya, bukti internal menunjuk dengan pasti kepada Salomo (1:1, 12). Dia mencoba segalanya untuk mencari kebahagiaan tetapi semuanya adalah "kesia-siaan". Kata "kesia-siaan" muncul 37 kali. Kesimpulannya: “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang” (12:13). 

Kidung Agung. Kitab ini adalah lagu cinta antara laki-laki dan perempuan, bahasanya penuh kiasan. 

Lima Nabi Besar

Yesaya. Dia dikenal sebagai nabi Mesianik. Tuhan memiliki umat sisa yang memiliki masa depan yang gemilang/mulia. 

Yeremia. Dia dikenal sebagai nabi yang meratap. Dosa Yerusalem, malapetaka dan kemuliaan masa depan. 

Ratapan. Yeremia adalah penulisnya. Ini adalah lagu pemakaman atas kehancuran Yerusalem. 

Yehezkiel. Kitab ini menceritakan tentang kejatuhan Yerusalem, pemulihannya dan masa depan yang gemilang/mulia. 

Daniel. Ditulis ketika orang Yahudi berada di penawanan Babel, kitab ini menceritakan tentang empat kerajaan besar dunia dan kerajaan Allah yang abadi.

Dua Belas Nabi Kecil

Hosea. Nubuatan kitab ini menyatakan bahwa Israel yang murtad akan dibuang dan bangsa-bangsa lain akan dipanggil masuk. 

Yoel. Kitab ini adalah visi zaman Injil dan pengumpulan bangsa-bangsa. 

Amos. Kitab ini mengumumkan kemurtadan dan kejahatan Israel dan malapetaka yang pasti menimpa, tetapi mengungkapkan kemuliaan masa depan kerajaan Daud. 

Obaja. Kitab ini menubuatkan bahwa bangsa Edom akan binasa sepenuhnya. 

Yunus. Kitab ini menceritakan tugas belas kasihan kepada Niniwe oleh tokoh judulnya. 

Mikha. Dalam kitab ini, kejatuhan Israel dan Yehuda yang akan datang dinubuatkan. Kitab ini juga berbicara tentang Mesias yang akan lahir di Betlehem dan pemerintahan universal-Nya. 

Nahum. Kitab ini menyatakan kehancuran Niniwe, ibu kota bangsa Asyur. 

Habakuk. Kitab ini memberikan kepastian kemenangan akhir bagi anak-anak Allah. 

Zefanya. Kitab ini menyatakan bahwa hari besar Tuhan akan datang. Umat Allah kemudian akan disebut dengan nama baru. 

Hagai. Kitab ini mendorong pembangunan kembali Bait Suci setelah penawanan di Babilonia. Kitab ini menubuatkan Bait Allah yang lebih mulia di masa akan datang. 

Zakharia. Selain mendorong pembangunan kembali Bait Suci, kitab ini berisi penglihatan tentang Mesias yang akan datang dan kerajaan universal-Nya. 

Maleakhi. Kitab ini adalah pesan terakhir Perjanjian Lama kepada bangsa yang tidak taat.


Kitab-kitab Perjanjian Baru dan Pembagiannya

Empat Kitab Injil

Matius. Kitab tentang kehidupan Kristus ini sering mengutip dari Perjanjian Lama dan tampaknya ditujukan kepada para pembaca Yahudi. Kitab ini berfokus pada "kerajaan surga." 

Markus. Kitab ini tampaknya ditulis terutama kepada para pembaca non-Yahudi. Kitab ini menampilkan Yesus sebagai Hamba Allah dan Manusia yang tak kenal lelah. Kitab ini mencatat lebih banyak apa yang dilakukan Yesus daripada apa yang Dia katakan. 

Lukas. Ditulis kepada Teofilus, kemungkinan besar seorang pejabat tinggi Romawi, kitab ini menampilkan Yesus sebagai Anak Manusia yang hati-Nya penuh belas kasihan kepada orang sakit, berdosa dan miskin. 

Yohanes. Sebagai kitab Injil terakhir yang ditulis, kitab ini menekankan keilahian Yesus. Tujuannya dinyatakan di dalam 20:30-31. 

Satu Kitab Sejarah

Kisah Para Rasul. Ditulis oleh Lukas, kitab ini tampaknya merupakan kelanjutan dari Injil yang ditulisnya. Kitab ini mencatat sejarah awal gereja, terutama pekerjaan Petrus dan Paulus. Kitab ini berfungsi sebagai “cetak biru” untuk pertobatan kepada Kristus.

Dua Puluh Satu Epistel (Surat Kiriman)

Roma. Ditulis oleh rasul Paulus dari Korintus selama musim dingin tahun 57-58 M, tema umum surat ini adalah keselamatan oleh Injil Kristus (1:16). 

1 Korintus. Ditulis dari Efesus pada musim semi tahun 57 M, surat ini dikirim oleh Paulus kepada gereja di Korintus untuk memperbaiki beberapa masalah dan dosa termasuk perpecahan, percabulan, tuntutan hukum, makan daging yang dipersembahkan kepada berhala, penyalahgunakan Perjamuan Tuhan, pernikahan, dan perilaku tidak tertib dalam pertemuan ibadah. 

2 Korintus. Paulus menulis surat ini dari suatu tempat di Makedonia selama musim panas atau musim gugur tahun 57 M untuk membela kerasulannya, mengemukakan kemuliaan pelayanannya dan kemartiran yang panjang dalam hidupnya. 

Galatia. Paulus menulis kepada jemaat-jemaat di Galatia pada tahun 57 M karena para guru Yahudi telah datang ke sana mengajarkan bahwa seorang Kristen juga harus disunat dan mematuhi Hukum Lama. 

Efesus. Kadang-kadang disebut “Epistel Gereja,” yang ditulis oleh Paulus dari Roma pada tahun 62 M, surat ini memaparkan keagungan dan kemuliaan gereja, tubuh Kristus. 

Filipi. Surat yang ditulis dari Roma tahun 62 M ini adalah surat ucapan syukur Paulus kepada gereja yang telah mendukung pekerjaannya selama 11 tahun ke mana pun dia pergi. 

Kolose. Ditulis dari Roma pada tahun 62 M, sebagaimana Efesus telah meninggikan gereja, surat Paulus ini meninggikan Kristus dengan menyatakan keilahian dan kepenuhan-Nya.

1 Tesalonika. Surat ini ditulis oleh Paulus kemungkinan besar dari Korintus pada tahun 52 M hanya beberapa bulan setelah berdirinya gereja di Tesalonika untuk mengoreksi ide yang salah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. 

2 Tesalonika. Paulus menulis surat ini hanya beberapa minggu setelah 1 Tesalonika. Topik utamanya juga kedatangan Kristus yang kedua kali.

1 Timotius. Ditulis oleh Paulus dari Makedonia sekitar 64 M, surat ini menginstruksikan seorang penginjil muda bagaimana “orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup.” Surat ini berisi kualifikasi penatua-penatua dan diaken-diaken dan beberapa peringatan tentang guru-guru palsu.

2 Timotius. Surat yang ditulis oleh Paulus dari Roma mungkin sekitar tahun 67 M ini adalah perpisahannya dengan pemuda ini, yang telah menjadi “anaknya” di dalam iman dan rekan kerja dalam penyebaran Injil selama bertahun-tahun. Surat ini ditulis tepat sebelum kematian Paulus. 

Titus. Paulus menulis surat ini kepada penginjil muda lainnya yang adalah rekan kerja dalam penyebaran Injil bersamanya. Surat ini sangat mirip dengan 1 Timotius dan kemungkinan ditulis pada waktu yang sama. 

Filemon. Ditulis dari Roma pada tahun 62 M, surat ini adalah satu-satunya surat yang murni pribadi dari rasul Paulus. Surat ini ditulis kepada seorang saudara dalam Kristus yang adalah pemilik seorang budak yang melarikan diri yang telah diubah oleh Paulus dan akan kembali kepada tuannya. Paulus menjadi perantara bagi budak itu dan meminta Filemon untuk menerimanya sebagai saudara. 

Ibrani. Meskipun penulis surat ini dipertanyakan, kemungkinan besar surat ini ditulis oleh Paulus. Surat ini memiliki dua tema sentral: kurangnya iman orang Yahudi dan perubahan Hukum dan imamat. 

Yakobus. Dari empat orang bernama “Yakobus” yang menonjol dalam Perjanjian Baru, sebagian besar ahli percaya surat ini ditulis oleh saudara kandung Yesus yang adalah salah seorang penatua jemaat di Yerusalem. Ditulis dari Yerusalem pada tahun 61 M, surat ini ditujukan kepada orang Kristen Yahudi yang tersebar di luar negeri. Surat ini membedakan agama praktis dengan pengakuan iman belaka. 

1 Petrus. Ditulis oleh rasul Petrus dari Babel sekitar 64 M kepada gereja-gereja di Asia Kecil, surat ini merupakan surat penghiburan bagi orang Kristen yang akan menghadapi penganiayaan besar. 

2 Petrus. Dari Babel kira-kira tahun 65 M, ini adalah surat Petrus yang kedua kepada orang yang sama. Surat ini memperingatkan tentang kemurtadan dan guru-guru palsu dan menggambarkan kehancuran alam semesta pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali. 

1 Yohanes. Surat ini adalah surat pertama dari rasul Yohanes. Semuanya mungkin ditulis dari Efesus sekitar tahun 90 M. Surat ini menekankan keilahian Kristus. Juga menginstruksikan orang Kristen untuk hidup dalam terang, saling mengasihi, tidak mencintai dunia, dan waspada terhadap antikristus dan nabi-nabi palsu. 

2 Yohanes. Surat ini adalah surat kepada perempuan terpilih untuk memperingatkannya tentang guru-guru palsu dan menginstruksikan dia dan anak-anaknya untuk tinggal di dalam ajaran Kristus. 

3 Yohanes. Ini adalah surat pribadi kepada Gayus yang memuji dia atas keramahannya dan menegur Diotrophes karena ingin menjadi orang terkemuka. 

Yudas. Surat ini, dari awal hingga akhir, merupakan peringatan tentang guru-guru palsu. Yudas mengidentifikasi dirinya sebagai saudara Yakobus yang adalah saudara Yesus, oleh karena itu, Yudas adalah saudara Yesus.

Satu Kitab Nubuatan 

Wahyu. Ditulis oleh rasul Yohanes dari pulau Patmos [di Laut Aegea, kira-kira 60 mil/100 km barat daya Efesus] sekitar tahun 95 M, Kitab ini adalah pesan kemenangan bagi orang-orang kudus yang setia bertahan. 


Inspirasi Alkitab

Semua penulis Alkitab adalah orang-orang dari keadaan yang berbeda. Seringkali, mereka tidak pernah saling kenal satu sama lain. Namun, mereka menulis tentang tema umum yang sama, keselamatan manusia, mereka menulis tanpa kontradiksi [pertentangan] atau kesalahan. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?

2 Petrus 1:20-21 berkata, "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." Menurut 1 Korintus 2:9-13, Roh Kudus menyelidiki hal-hal yang terdalam di dalam pikiran Allah, dan pada gilirannya, mengungkapkannya kepada orang-orang yang menuliskannya. Menurut Matius 10:20, Roh Bapa-lah yang berbicara melalui para rasul dan penulis lain yang diilhami.

Dalam Galatia 1:11-12, rasul Paulus berkata bahwa dia menerima hal-hal yang dia ajarkan dari surga: “Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.” Oleh karena itu, dia dapat menegaskan, seperti yang dia katakan dalam 1 Korintus 14:37, bahwa hal-hal yang dia tulis bukanlah gagasannya sendiri tetapi “perintah Tuhan.


Janji-Janji Alkitab kepada Manusia

Mazmur 119:130. “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.” 

Mazmur 119:105. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” 

Mazmur 19:8-10. “Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya.” 

Yakobus 1:21. “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” 

Yohanes 17:17. “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” 

1 Petrus 1:25. “Tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.” 

Yohanes 12:48. “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.”


Apa yang Membuat Alkitab Berbeda

Alkitab diilhami Allah (2 Timotius 3:16), yaitu Alkitab adalah pesan Allah kepada kita seolaholah Dia berdiri di depan kita dan berbicara kepada kita secara langsung. Karena Alkitab berasal dari Allah, maka Alkitab berotoritas [berkuasa] (1 Korintus 14:37; Yohanes 10:35). Alkitab adalah wahyu lengkap dari Allah kepada manusia. Kelengkapannya terlihat dari Alkitab telah disampaikan kepada semua orang di sepanjang masa (Yudas 3), Alkitab sepenuhnya membekali manusia dengan semua yang dia butuhkan untuk menyelesaikan hal-hal yang Allah ingin dia lakukan (2 Timotius 3:16-17), dan Alkitab berisi semua hal yang berhubungan dengan kehidupan dan kesalehan (2 Petrus 1:3). Karena Alkitab diberikan kepada kita oleh Allah untuk menjadi standar dan penuntun lengkap bagi kita, maka kita harus mematuhi perintahnya dan mengikuti ajarannya.

Pertanyaan 

1. Sebutkan lima kitab hukum dalam Perjanjian Lama. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat.

2. Sebutkan dua belas kitab sejarah dalam Perjanjian Lama. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat.

3. Sebutkan lima kitab puisi dalam Perjanjian Lama. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat.

4. Sebutkan lima kitab nabi besar dalam Perjanjian Lama. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat.

5. Sebutkan dua belas nabi kecil dalam Perjanjian Lama. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat.

6. Sebutkan lima kitab sejarah dalam Perjanjian Baru. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat. 

7. Sebutkan dua puluh satu surat kiriman dalam Perjanjian Baru. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat.

8. Sebutkan satu kitab nubuatan dalam Perjanjian Baru. Buatlah ringkasan isi masing-masing kitab itu secara singkat.

9. Menurut 2 Petrus 1:21, siapa yang menggerakkan para penulis Alkitab untuk menulis kitab-kitab mereka?

10. Menurut 1 Korintus 2:9-13, bagaimana Roh Kudus mengetahui pesan apa yang harus diungkapkan kepada para penulis yang diilhami?

11. Menurut Matius 10:20, siapa yang berbicara melalui para rasul dan penulis lain yang diilhami?

12. Menurut 1 Korintus 14:37, kata-kata siapakah yang benar-benar ditulis oleh para penulis yang diilhami ketika mereka menulis kitab-kitab mereka?

13. “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi _____________ .” (Mazmur 119:130a)

14. “Memberi _____________ kepada orang-orang bodoh.” (Mazmur 119:130b)

15. “Firman-Mu itu __________bagi kakiku, dan bagi jalanku.” (Mazmur 119:105)

16. “Taurat TUHAN itu... menyukakan hati... lebih indah dari pada ___________.” (Mazmur 19:7-10)

17. “Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa________________jiwamu.” (Yakobus 1:21)

18. “ _____________mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” (Yohanes 17:17)

19. “Tetapi firman Tuhan _______________.” (1 Petrus 1:25)

20. “Firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi ___________ pada akhir zaman.” (Yohanes 12:48)


Baca selanjutnya Pasal Lima: Bagaimana Alkitab Mengajar